Analog (2023)

Di dunia di mana kemajuan teknologi dipahami sebagai anak panah yang menunjuk ke depan, mengapa sebagian orang bersikeras terus bekerja dengan peralatan yang dianggap usang oleh orang lain? Analog Thinking menjawab pertanyaan itu dengan mendokumentasikan kerja teliti mereka yang memilih jalan itu. Layar pun dipenuhi dengan benda-benda menakjubkan—mainan optik, kamera, proyektor, kaleng stok film, film… Dan kesaksian dari para kreator tersebut mengundang kita untuk menemukan semesta yang banyak berkaitan dengan keterampilan dan pengalaman kolektif—sebuah contoh berpikir dengan tangan yang hanya mungkin dengan rasa ingin tahu dan kesabaran. Dan di antara kata-kata, praktik, dan artefak, Analog Thinking juga menyimpan tempat bagi gambar-gambar yang lahir dari semua itu. Dan itu mengingatkan kita bahwa, bahkan di era digital ini, mereka masih memiliki banyak hal untuk diajarkan kepada kita tentang menunggu dan membuat kesalahan, kejutan dan keindahan.